Sabtu, 24 November 2012

Nyeri Persalinan


NYERI PERSALINAN & I L A ( Intrathecal Labour Analgesia )
Kontraksi ritmik uterus dan dilatasi servik yang progresif pada kala I menyebabkan sensasi nyeri selama kala I persalinan. Impuls saraf aferen dari servik dan uterus ditransmisikan ke medula spinalis melalui segmen Thorakal 10 – Lumbal 1. Hal ini biasanya akan menyebabkan nyeri pada daerah perut bagian bawah dan daerah pinggang serta sakrum. Berbeda dengan kala I, pada kala II transmisi melalui segmen Sakral 2 – 4, dan nyeri disebabkan oleh regangan pada vulva/vagina dan perineum yang juga bertumpang tindih dengan nyeri akibat kontraksi uterus.
Ø  Keuntungan I L A:
1.      Efektif menghilangkan nyeri persalinan selama kala I dan II persalinan.
2.      Memfasilitasi kooperasi ( Kerjasama ) pasien selama persalinan dan kelahiran.
3.      Anestesi untuk tindakan episiotomi atau Persalinan Pervagina dengan Tindakan Operatif ( PPTO ).
4.      Dapat untuk anestesi operasi sesar ( Time Related ).
5.      Tidak menyebabkan depresi napas baik pada janin maupun ibu yang disebabkan oleh opioid.


Rounded Rectangle: Tindakan I L A ini seharusnya hanya dilakukan oleh seorang yang ahli dan ditempat yang memiliki fasilitas, alat dan obat-obatan untuk resusitasi. Termasuk didalamnya adalah oksigen, suction dan alat-alat / obat-obatan resusitasi kardioplulmonar. Dan tindakan I L A dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ibu dan janin serta kemajuan persalinannya. I L A tidak diberikan sebelum diagnosa persalinan sudah ditegakkan dan sebelum ibu bersalin meminta untuk meredakan nyeri persalinannya.
 
Ø  Kontraindikasi dari I L A yaitu :
1.      Persangkaan Disproporsi Kepala Panggul ( Resiko Ruptura Uteri ).
2.      Penolakan oleh pasien.
3.      Perdarahan Aktif
4.      ‘Maternal Septicemia’
5.      Infeksi disekitar lokasi suntikan.
6.      Kelainan Pembekuan darah.

Efek I L A pada persalinan diantaranya adalah dapat memperpanjang kala I dan II persalinan, dan meningkatkan penggunaan oksitosin untuk akselerasi persalinan serta penggunaan instrumentasi pada kelahiran dengan menggunakan tarikan vakum atau forsep. I L A tidak signifikan meningkatkan angka operasi sesar.


Rounded Rectangle: Yang perlu disadari disini bahwa penggunaan I L A untuk ‘Painless Labor’ adalah untuk mengatasi nyeri persalinan, sedangkan perjalanan proses persalinan itu sendiri adalah tetap. Jadi tidak berarti bahwa dengan I L A akan pasti dapat lahir pervaginam. Tindakan sesar adalah atas dasar indikasi Obstetri.
 





Tindakan ILA ini dilakukan setelah pembukaan serviks 3-5 cm , kecuali bila dilakukan induksi dengan oksitosi tindakan dapat diakukan lebih awal. Akan tetapi secara umum tindakan ILA dilakukan setelah diagnosa persalinan telah ditegakkan dan pasien telah meminta untuk meredakan nyeri persalinannya . Komplikasi dari tindakan ILA yang paling sering adalah hipotensi. Untuk itu diperlukan pemberian cairan elektrolit isotolus sebelum tindakan . Komplikasi yang lain adalah sakit kepala, retensio urin ,meningitis ,kejang ,akan tetapi ini adalah komplikasi yang jarang terjadi. Dua komplikasi yang umum terjadi adalah Hipotensi dan sakit kepala. Crawford ( 1985) dari Birmingham Maternity Hospital, Inggris melaporkan mulai dari 1968 –1985 lebih dari 26.000 pasien mendapatkan ILA dan tidak ditemukan adanya kematian., jadi tindakan ini cukup aman.
PEMANTAUAN PERSALINAN
Persalinan harus dipantau baik dari status umum maupun kemajuan persalinannya. Yang perlu dievaluasi adalah : Denyut Jantung Janin, His ( Kontraksi Uterus ), Penurunan bagian terendah janin, Lingkaran retraksi Bandl. Kemajuan persalinan dievaluasi sesuai dengan pembukaan servik dengan penurunan bagian terendah janin ( kepala ) sesuai partograf atau kurva Friedman. Penting juga untuk diketahui bahwa karena nyeri persalinan telah hilang, maka reflek ingin mengejan pada kala II pun akan berkurang sensasinya, sehingga diperlukan edukasi pada ibu dan diberitahu kapan harus mengejan. Pimpinan persalinan harus baik melibatkan ibu dan penolong.
Kesimpulan
1.      I L A adalah tindakan untuk meredakan nyeri persalinan, dan proses persalinan berjalan seperti biasa.
2.       Tindakan hanya dilakukan bila diagnosis persalinan telah ditegakkan dan pasien telah meminta untuk dilakukan prosedur meredakan nyeri persalinan.
3.      Pemantauan status umum dan kemajuan persalinan harus dilakukan dengan baik selama tindakan I L A dilakukan.
4.      Komunikasi, informasi dan Edukasi untik pasien sangat penting terutama dalam kerjasama pimpinan persalinan.
5.      Walaupun memiliki beberapa resiko tampaknya Intrathecal Labour Analgesia untuk Persalinan tanpa Rasa Sakit memiliki banyak keuntungan dan membawa kenyamanan tersendiri bagi ibu melahirkan dengan keamanan yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar