NYERI
PERSALINAN & I L A (
Intrathecal Labour Analgesia )
Kontraksi
ritmik uterus dan dilatasi servik yang progresif pada kala I menyebabkan
sensasi nyeri selama kala I persalinan. Impuls saraf aferen dari servik dan
uterus ditransmisikan ke medula spinalis melalui segmen Thorakal 10 – Lumbal 1.
Hal ini biasanya akan menyebabkan nyeri pada daerah perut bagian bawah dan
daerah pinggang serta sakrum. Berbeda dengan kala I, pada kala II transmisi
melalui segmen Sakral 2 – 4, dan nyeri disebabkan oleh regangan pada vulva/vagina
dan perineum yang juga bertumpang tindih dengan nyeri akibat kontraksi uterus.
Ø Keuntungan I L
A:
1.
Efektif menghilangkan nyeri persalinan selama
kala I dan II persalinan.
2.
Memfasilitasi kooperasi ( Kerjasama ) pasien
selama persalinan dan kelahiran.
3.
Anestesi untuk tindakan episiotomi atau
Persalinan Pervagina dengan Tindakan Operatif ( PPTO ).
4.
Dapat untuk anestesi operasi sesar ( Time
Related ).
5.
Tidak menyebabkan depresi napas baik pada janin
maupun ibu yang disebabkan oleh opioid.
Ø Kontraindikasi
dari I L A yaitu :
1.
Persangkaan Disproporsi Kepala Panggul ( Resiko
Ruptura Uteri ).
2.
Penolakan oleh pasien.
3.
Perdarahan Aktif
4.
‘Maternal Septicemia’
5.
Infeksi disekitar lokasi suntikan.
6.
Kelainan Pembekuan darah.
Efek I L A pada
persalinan diantaranya adalah dapat memperpanjang kala I dan II persalinan, dan
meningkatkan penggunaan oksitosin untuk akselerasi persalinan serta penggunaan
instrumentasi pada kelahiran dengan menggunakan tarikan vakum atau forsep. I L
A tidak signifikan meningkatkan angka operasi sesar.
Tindakan ILA
ini dilakukan setelah pembukaan serviks 3-5 cm , kecuali bila dilakukan induksi
dengan oksitosi tindakan dapat diakukan lebih awal. Akan tetapi secara umum
tindakan ILA dilakukan setelah diagnosa persalinan telah ditegakkan dan pasien
telah meminta untuk meredakan nyeri persalinannya . Komplikasi dari tindakan
ILA yang paling sering adalah hipotensi. Untuk itu diperlukan pemberian cairan
elektrolit isotolus sebelum tindakan . Komplikasi yang lain adalah sakit
kepala, retensio urin ,meningitis ,kejang ,akan tetapi ini adalah komplikasi
yang jarang terjadi. Dua komplikasi yang umum terjadi adalah Hipotensi dan
sakit kepala. Crawford ( 1985) dari Birmingham Maternity Hospital, Inggris
melaporkan mulai dari 1968 –1985 lebih dari 26.000 pasien mendapatkan ILA dan
tidak ditemukan adanya kematian., jadi tindakan ini cukup aman.
PEMANTAUAN PERSALINAN
Persalinan
harus dipantau baik dari status umum maupun kemajuan persalinannya. Yang perlu
dievaluasi adalah : Denyut Jantung Janin, His ( Kontraksi Uterus ), Penurunan
bagian terendah janin, Lingkaran retraksi Bandl. Kemajuan persalinan dievaluasi
sesuai dengan pembukaan servik dengan penurunan bagian terendah janin ( kepala
) sesuai partograf atau kurva Friedman. Penting juga untuk diketahui bahwa
karena nyeri persalinan telah hilang, maka reflek ingin mengejan pada kala II
pun akan berkurang sensasinya, sehingga diperlukan edukasi pada ibu dan
diberitahu kapan harus mengejan. Pimpinan persalinan harus baik melibatkan ibu
dan penolong.
Kesimpulan
1.
I L A adalah tindakan untuk meredakan nyeri
persalinan, dan proses persalinan berjalan seperti biasa.
2.
Tindakan
hanya dilakukan bila diagnosis persalinan telah ditegakkan dan pasien telah
meminta untuk dilakukan prosedur meredakan nyeri persalinan.
3.
Pemantauan status umum dan kemajuan persalinan
harus dilakukan dengan baik selama tindakan I L A dilakukan.
4.
Komunikasi, informasi dan Edukasi untik pasien
sangat penting terutama dalam kerjasama pimpinan persalinan.
5.
Walaupun memiliki beberapa resiko tampaknya
Intrathecal Labour Analgesia untuk Persalinan tanpa Rasa Sakit memiliki banyak
keuntungan dan membawa kenyamanan tersendiri bagi ibu melahirkan dengan
keamanan yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar