TORCH
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis
penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat
jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi
diderita oleh ibu hamil. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah
berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari
pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik
taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya
benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM)
dan Imunoglobulin G (IgG)
TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh
parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma
terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus
infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza,
bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien
transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika
wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah
abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita
Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah
dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn
ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara
klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan
tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan
laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta
Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada
orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil
(bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester
pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang
terinfeksi Toxoplasma.
RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan
demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini
disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.Infeksi
Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan
kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka
risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester
pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and
Gynecologists, 1981). Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat
bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama
apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella
yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.Pemeriksaan
Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan
Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat
sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk
divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat
berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko
infeksi rubella bawaan.
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus
Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti
halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam
tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin
bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang
hamil. Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai
risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning,
ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain. Pemeriksaan
laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski
berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan
laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas
Anti-CMV IgG.
HERPES SIMPLEKS TIPE II
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus
Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten,
menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf
otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya
memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga
mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat
berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus) Pemeriksaan laboratorium, yaitu
Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap
kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut
pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.
Infeksi
TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya.
Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari
penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala
ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh
karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu
mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi
yang tepat.
Panel TORCH
? Anti Toxoplasma IgG dan IgM
? Anti Rubella IgG dan IgM
? Anti CMV IgG dan IgM
? Anti HSV II IgG dan IgM
Ø Mencegah TORCH
Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang
merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan
saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.
Ø Makan makanan bergizi
Saat hamil, sebaiknya Anda
mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi
yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka
tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan
menginfeksi tubuh.
Ø Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh
sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh
terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda
sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan
hingga benar-benar sembuh.
Ø Melakukan vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah
masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum
kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
Ø Makan makanan yang matang
Hindari memakan makanan tidak
matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat
pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang.
Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam
keseharian Anda.
Ø Periksa kandungan secara terartur
Selama masa kehamilan, pastikan
juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya
adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda
ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi
bayi tidak menjadi buruk.
Ø Jaga kebersihan tubuh
Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur
higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.
Ø Hindari kontak dengan penderita penyakit
Seorang wanita hamil harus menghindari
kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga
disebut campak Jerman. Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan
serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan
memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang
wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih
aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap
berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar