Rabu, 07 November 2012

Gondii Toksoplasma



Toksoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh parasit intrasel Toxoplasma Gondii. Apabila wanita terinfeksi pada masa hamil, toxoplasmosis dapat menyebabkan malformasi kongenital berat karena protozoa ini dapat menembus melalui plasenta ke janin. Infeksi yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu diperkirakan hanya 5 persen. Angka ini meningkat hingga mencapai 80% seiring peningkatan usia kehamilan. Namun, kasus yang paling berat justru terjadi pada akhir trimester pertama. Sejumlah besar bayi tidak menunjukkan gejala infeksi menjelang kelahirannya. Namun, sepanjang masa kanak-kanak, muncul kejang, defisit motorik dan kognitif, serta retardasi mental. Efek yang paling parah adalah anomali otak, misal: anensefali, hidrosefalus, mikrosefali, dan pengapuran intrakranial.
Toxoplasma Gondii mempunyai 3 fase dalam hidupnya. Dua fase yang pertama menyebabkan infeksi dalam tubuh pejamunya-hewan dan manusia yang menelannya. Fase ketiga adalah fase seksual (memperbanyak diri). Fase ini hanyalah terjadi pada tubuh kucing. Kucing menjadi terinfeksi setelah ia memakan mamalia, seperti tikus atau cecurut terinfeksi, yang kemudian mengeluarkan Oosit. Oosit ini dapat menular tiga hari setelah  yang mengandung Oosit dapat tetap hidup selama setahun. Manusia dapat tertular melalui kotoran kucing, tanah yang terinfeksi, ingesti daging terinfeksi yang mentah atau tidak dimasak sempurna. Kebanyakan individu yang terinfeksi toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala. Tanda dan gejalanya begi wanita hamil samar-samar, sama dengan gejala infeksi mononukleosis, dengan penyerta sebagai berikut:
1.     letih dan malaise
2.     nyeri otot
3.     demam
4.     luka tenggorok
5.     pembesaran kelenjar limfe pada serviks posterior
Apabila diketahui tes serologi wanita tersebut negatif untuk mononukleosis, maka penapisan toksoplasmosis harus dilakukan. Pemeriksaan serum yang dilakukan adalah IgM dan IgG dan diulang dalam tiga minggu. Infeksi dini akan ditunjukkan oleh nilai IgM yang tinggi atau meningkat, sedangkan nilai IgG bervariasi dari negatif hingga positif. Upayakan tes ini dilakukan di laboratorium rujukan yang diakui keakuratannya. Para tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan wanita hamil harus memahami etul dua permasalahan potensial yang berkaitan dengan pemeriksaan serum toksoplasma. Pertama tidak ada analisis kimia yang dapat menentukan dengan pasti kapan infeksi toksoplasma terjadi. Kedua, pada populasi dengan angka kejadian infeksi toksoplasma rendah, seperti di AS, hasil IgM positif besar kemungkinan merupakan positif palsu. Setiap wanita hamil yang dicurigai terinfeksi toksoplasma perlu segera dirujuk untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi dan mendapat penatalaksanaan medis. Tujuan pemeriksaan ultrasonografi adalah mendeteksi anomali janin, hepatomegali, asites, atau kelainan intrakranial. Cairan amnion dan darah janin dapat digunakan sebagai sampel untuk memastikan infeksi pada janin.
Terapi pada sebagian orang dewasa tidak diperlukan, tetapi untuk wanita hamil mutlak diperlukan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak buruk penyakit pada janin. Obat-obatan yang biasa diberikan oleh dokter adalah sulfonamida, pirimetadin, dan spiramisin. (Asuhan Kebidanan, Helen Varney Edisi 4)
           
            Penyebab
            Toksoplasma gonadii. Habitat T. Gonadii yang dapat berada pada anjing, kucing, burung, ayam, kerbau, sapi, babi, domba, kambing. Penyakit ini dapat ditularkan pada manusia. Manusia dapat terkena infeksi jika menelan ookista yang mencemari makanan atau dengan cara lain.

            Gejala
            Nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai pneumonia, polimiositis dan miokarditis, serta limfafengitis. Jalannya penyakit akut atau menahun.

Cara penularan
a.      Daging mentah atau kurang matang
b.     Buah/sayur mentah yang tidak dicuci bersih
c.      Kontak dengan benda yang tercemar
d.     Janin terinfeksi dari ibu
Hewan kucing merupakan tempat utama bagi kuman tokso berkembang biak, sementara ditubuh hewan lain dan manusia hanya merupakan tempat perantara saja. Seekor kucing dapat menghasilkan 10 juta kuman tokso setiap hari selama 2 minggu. Kuman ini dapat hidup lebih dari 1 tahun ditanah atau tempat yang lembab, akan tetapi mudah mati jika disiram dengan air mendidih.

Pengaruh terhadap kehamilan
a.      Penyakit dapat menular kepada janin dengan akibat : abortus, partus prematurus, dan IUFD serta meninggikan kematian neonatal. Dapat terjadi cacat bawaan: Hidrosephalus, mikrosephalus, anensephalus, meningoensephalitis. Dan kelainan pada mata. Bahkan dapat menyebabkan hidrop.
b.     Pengobatan yang tepat belum diketahui. Obat-obatan yang diberikan adalah kemasan sulfa.

Penanganan khusus
·       Konseling yang berkaitan dengan infeksi toksoplasma, resiko terhadap fungsi reproduksi dan hasil konsepsi.
·       Dapat dilakukan secara rawat jalan.
·       Selama kehamilan ibu diterapi dengan spiramisin atau setelah kehamilan 14 minggu ibu diberi terapi dengan pirimethamin dan sulfonamida. Gabungan dari obat pirimethamin dan sulfonamida atau antibiotika spiramisin dapat menanggulangi infeksi dan menghambat kelanjutan proses anomaly congenital (tergantung tahapnya)
·       Evaluasi kondisi antigen dan titer immunoglobulin antitoksoplasma .
·       Upayakan persalinan pervaginam dan apabila terjadi disproporsi kepala panggul yang disebabkan hidrosephalus, lakukan kajian ultrasonografi ketebalan korteks untuk pilihan penyelesaian persalinan untuk menangani toksoplasma gondii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar